Benarkah SUV Sumbang Emisi Karbon Paling Tinggi? Begini Kata Peneliti

Senin, 23 Oktober 2023 | 04:08 WIB

News Image Toyota Land Cruiser

Penelitian menemukan SUV yang diluncurkan pada 2023 mengeluarkan emisi karbon yang tinggi. Sebaliknya, SUV yang dirilis 2013 justru lebih rendah mengeluarkan emisi karbon.

Berdasarkan laporan The Guardian, penelitian dilakukan oleh kelompok kampanye iklim, Possible. Penelitian ini muncul di tengah kekhawatiran emisi karbon yang berdampak pada lingkungan, kesehatan, dan keselamatan dari maraknya kendaraan model SUV. 

Possible melakukan studi kasus terhadap pengguna SUV di Inggris. Peneliti menyebutkan 20 persen pengguna dari kalangan papan atas memiliki kemungkinan besar untuk menyumbangkan emisi karbon yang tinggi dibandingkan 80 persen sisanya yang notabene memiliki pendapatan menengah ke bawah.

Kelompok 20 persen pengendara ini rupanya melakukan perjalanan dengan SUV tiga kali mil lebih banyak dalam setahun. Studi menemukan kebiasaan mengemudi orang kaya lebih merusak iklim dibandingkan mereka dari kalangan menengah ke bawah.

Terlebih kepemilikan SUV di wilayah yang terkenal dihuni oleh orang-orang kaya seperti Kensington dan Chelsea. Di wilayah ini, seperempat warganya memiliki kendaraan SUV berat yang mengeluarkan emisi karbon tinggi seperti Defender atau Land Rover dibandingkan 5 persen wilayah lainnya.

Meski SUV muncul dengan proporsi yang berbeda-beda namun kendaraan ini mengalami peningkatan yang awalnya hanya seperlima kini hampir sepertiga warga memiliki kendaraan model ini. Hal tersebut dikarenakan SUV dinilai sebagai kendaraan yang efisien untuk menempuh jalan yang kasar atau menarik beban berat.

Badan Energi Internasional yang berbasis di Paris mengatakan SUV secara global menghasilkan emisi karbon yang setara dengan total emisi nasional gabungan Jerman dan Inggris.

SUV bukan hanya menarik pengguna di kalangan Inggris melainkan juga di Amerika Serikat. Bahkan SUV menyumbang setengah penjualan dari seluruh model kendaraan di Amerika Serikat. Namun, di negara ini mulai menyadari akan dampak buruk emisi karbon sehingga banyak warganya untuk berjalan kaki.