2024-10-22 02:31:54
Ilustrasi mobil listrik, Sumber foto: Sindonews.comKementerian Perindustrian (Kemenperin) mengungkapkan bahwa Indonesia kini menjadi tujuan utama untuk produksi kendaraan listrik atau electric vehicle (EV) global. Salah satu yang menegaskan hal tersebut adalah masuknya produsen besar asal China, BYD, pada 18 Januari 2024.
Perusahaan tersebut berkomitmen untuk berinvestasi dalam skala besar, menurut pernyataan Putu Juli Ardika, Plt Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika Kemenperin, pada Minggu (20/10/2024).
“BYD telah merencanakan investasi sebesar Rp 11,7 triliun dengan target produksi 150 ribu unit kendaraan listrik per tahun,” jelas Putu. Ia menambahkan bahwa investasi ini tidak hanya mencerminkan kepercayaan BYD terhadap potensi pasar Indonesia tetapi juga merupakan langkah strategis untuk memperkuat posisi Indonesia sebagai pusat produksi kendaraan listrik di tingkat regional dan global.
Putu juga berharap investasi besar ini akan memacu pertumbuhan industri komponen dalam negeri serta membuka peluang transfer teknologi dari investor ke industri lokal. "Transfer teknologi sangat penting agar industri komponen nasional dapat meningkatkan kapasitas dan berdaya saing dalam rantai nilai global (Global Value Chain)," ujar Putu.
Dengan kemampuan teknologi yang lebih baik, industri komponen Indonesia diharapkan mampu menjadi pemasok bukan hanya untuk pasar domestik, tetapi juga dalam rantai pasok global khususnya di sektor kendaraan listrik. Putu mengajak pemerintah, industri, dan pemangku kepentingan lainnya untuk bekerja sama dalam mendukung pengembangan industri otomotif, terutama kendaraan listrik, demi mencapai visi menjadikan Indonesia sebagai pemain utama di industri otomotif dunia.
“Kami berharap kolaborasi ini dapat memperkuat industri otomotif nasional serta memfasilitasi industri perakitan dalam menemukan pemasok lokal, sehingga industri komponen Indonesia dapat masuk dalam rantai pasok global,” tutup Putu.
Writer