2024-10-15 13:24:40
Indonesia dan Korea Selatan bekerja sama memperkuat transportasi ramah lingkungan dengan menghadirkan proyek bus listrik di Bali. Direktur Sumber Daya Energi, Mineral, dan Pertambangan Kementerian PPN/Bappenas, Nizhar Marizi, menjelaskan bahwa kedua negara telah menandatangani proyek percontohan kendaraan listrik sekaligus merancang investasi transportasi hijau di Bali, yang dikenal sebagai Bali E-Mobility pada 2023.
Menurut Nizhar, Indonesia telah menyusun sistem dan peta jalan terkait penerapan transportasi umum dengan bus listrik di Bali. “Saat ini, kami sedang membahas implementasinya karena masih dalam tahap transisi,” kata Nizhar di Jakarta Pusat pekan lalu.
Pernyataan tersebut disampaikan dalam acara workshop Indonesian Next Generation Journalist Network on Korea, yang diselenggarakan oleh Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI) bekerja sama dengan Korea Foundation.
Sebelum proyek dimulai, Nizhar menekankan pentingnya menentukan rute operasional serta mempertimbangkan rencana pemerintah Bali untuk membangun LRT. Ia menekankan bahwa perencanaan transportasi harus mencakup kebutuhan warga dan wisatawan agar mobilitas di Bali dapat berjalan optimal.
Selain itu, Nizhar menyatakan bahwa penyusunan rute bus listrik harus mempertimbangkan lokasi stasiun pengisian daya. “Kami perlu mempelajari titik-titik strategis untuk menyediakan charging station bagi bus listrik ini,” jelasnya.
Sebagai bagian dari proyek ini, pemerintah Korea Selatan akan memberikan hibah berupa bus listrik dan infrastruktur pendukung. “Kementerian di Korea akan menyumbangkan sekitar 10 hingga 15 bus listrik beserta stasiun pengisi dayanya,” tambah Nizhar.
Ia juga menyebut bahwa setiap kementerian terkait saat ini sedang menyiapkan laporan perkembangan proyek agar dapat disampaikan kepada pemerintahan baru tanpa perlu mengulang kajian yang sudah ada.
Proyek Bali E-Mobility ini berfokus pada uji coba kendaraan listrik dan pengembangan peta jalan investasi di Bali. Kerja sama ini melibatkan Kementerian PPN/Bappenas dan Global Green Growth Institute (GGGI), sebuah lembaga multilateral berbasis di Korea Selatan.
Kementerian PPN/Bappenas dalam pernyataan resminya menyebut proyek ini sebagai langkah maju dalam menciptakan transportasi yang berkelanjutan di Bali. Mereka juga berharap Bali E-Mobility dapat menjadi model bagi wilayah lain di Indonesia, memberikan dampak positif bagi masyarakat, lingkungan, dan ekonomi secara menyeluruh.
Pasar otomotif roda dua Indonesia semakin ramai pada 2024 de...
Mobil pikap dan truk yang digunakan sebagai angkutan penumpa...
Keduanya adalah pilihan yang solid dalam kategori mobil list...
Nio ET9 Signature Edition, mobil listrik premium asal Tiongk...
Honda PCX 160 2024 hadir dengan tiga varian CBS, ABS, dan Ro...
Memilih jenis caravan yang tepat sangat bergantung pada kebu...
Keduanya adalah pilihan yang solid di segmen motor matic, se...
Dengan sikap yang lebih disiplin, sabar, dan peduli terhadap...
Polri mengidentifikasi tiga titik lelah di tol Trans Jawa da...
QJ Motor OAO Pro dan Kawasaki Ninja e-1 menawarkan pilihan m...