2024-06-14 12:57:19
perumahanSemakin banyak laporan yang menunjukkan bahwa generasi Z mengalami kesulitan dalam memiliki rumah. Menurut pakar, Gen Z menghadapi tantangan yang lebih besar dalam kepemilikan rumah dibandingkan dengan generasi milenial.
Novita Ratna Satiti, seorang Dosen Manajemen di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), mengungkapkan perbedaan signifikan antara tantangan yang dihadapi oleh generasi Z dan generasi milenial dalam hal membeli rumah, terutama dalam hal faktor gaji.
Dia menjelaskan bahwa kenaikan gaji generasi milenial cenderung lebih stabil daripada generasi Z, yang sering kali mengalami stagnasi dalam upah mereka. Selain itu, generasi milenial lebih mudah mendapatkan kredit atau pinjaman pada masa mereka, sedangkan Gen Z sekarang dihadapkan pada persyaratan yang lebih ketat dan suku bunga yang lebih tinggi.
Situasi ekonomi pasca pandemi juga berdampak pada kemampuan Gen Z untuk memiliki rumah sendiri. Banyak dari mereka yang bekerja di sektor informal, seperti ekonomi gig atau sistem perekrutan kerja dengan jangka waktu pendek yang tidak menawarkan tunjangan kesehatan, pendidikan anak, atau jaminan hari tua.
Meskipun demikian, Novita mengakui bahwa generasi Z cenderung lebih terampil dalam teknologi dan lebih sadar akan pentingnya investasi sejak dini. Namun, pengetahuan dan keterampilan dalam menggunakan teknologi harus didukung oleh kontrol diri finansial yang baik dan pemahaman tentang perilaku keuangan.
Kemampuan untuk mengendalikan keputusan finansial dan menghindari pengaruh eksternal, seperti tekanan gaya hidup dan ketersediaan aplikasi pembayaran nanti, sangat penting. Selain itu, pemahaman tentang perilaku keuangan juga membantu mereka mengenali dan menghindari kesalahan dalam mengambil keputusan keuangan, seperti belanja impulsif atau mengambil risiko yang tidak perlu.
Oleh karena itu, meningkatkan keterampilan dan pendidikan dapat membuka peluang pekerjaan yang lebih baik dan stabil bagi generasi Z.
Selain itu, generasi Z juga cenderung lebih terbuka terhadap berbagai peluang di bidang pendidikan dan pengembangan diri. Mereka memahami bahwa investasi dalam peningkatan keterampilan dan pendidikan dapat membuka pintu menuju pekerjaan yang lebih baik dan memberikan stabilitas finansial di masa depan.
Dengan demikian, banyak dari mereka yang aktif mencari kesempatan untuk mengembangkan diri melalui kursus online, pelatihan kerja, atau program pengembangan profesional lainnya. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun dihadapkan pada tantangan dalam kepemilikan rumah, generasi Z tetap berusaha untuk memperbaiki situasi finansial mereka dengan cara yang konstruktif dan proaktif.