2024-05-31 05:17:19
perumahanAli Tranghanda, seorang pengamat properti dari Indonesia Property Watch, memperkirakan bahwa sektor properti akan mengalami pertumbuhan pada paruh kedua tahun ini.
Dia menyatakan bahwa setelah momen pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih, serta kepastian terkait struktur pemerintahan baru, seperti rencana pembentukan kementerian perumahan dan perkotaan, sektor properti diharapkan akan mengalami kenaikan.
Pada paruh kedua tahun lalu, sektor properti mengalami pertumbuhan, meskipun mengalami perlambatan pada awal tahun ini, yang dipengaruhi oleh bulan puasa, perayaan lebaran, dan pemilu.
Ali juga menyoroti faktor-faktor lain yang dapat memengaruhi pertumbuhan sektor properti, termasuk kondisi komoditas. Dia mencatat bahwa pertumbuhan signifikan dalam sektor properti dapat terjadi jika ekspor komoditas nasional meningkat. Menurutnya, jika harga komoditas naik, pengusaha akan memiliki lebih banyak uang untuk berinvestasi dalam properti.
Namun, Ali mengingatkan jika sektor komoditas tidak mengalami pertumbuhan, kenaikan dalam sektor properti mungkin tidak signifikan. Ali tetap optimis bahwa sektor properti akan tumbuh lebih dari 5% dalam tahun ini, mengacu pada pertumbuhan sekitar 6% dari tahun 2022 ke 2023.
Dia menyoroti peluang peningkatan tren ekspor Indonesia pada paruh kedua tahun ini, terutama dengan adanya masa transisi pemerintahan yang memungkinkan persiapan yang matang sebelum pelantikan presiden dan wakil presiden baru pada Oktober.
Dia juga menekankan bahwa hubungan yang baik antara Indonesia dan China serta dampak kejadian di Eropa yang diharapkan tidak memengaruhi Asia dapat mendukung pertumbuhan investasi. Ali juga menyoroti keunggulan Indonesia dalam beberapa komoditas seperti minyak sawit mentah (CPO) dan hasil tambang sebagai faktor yang akan mendukung pertumbuhan sektor properti.