2024-01-30 08:34:05
Logo TeslaCo-captain AMIN, Thomas Lembong, memberikan pernyataan semua mobil Tesla yang dibuat di China sudah tidak menggunakan nikel dan kobalt di Youtube Total Politik. Pernyataan ini kemudian direspon oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, yang menyebutkan Tesla di China masih membutuhkan nikel untuk baterai.
Luhut menyanggah pernyataan Thomas Lembong mengenai pabrik Tesla di Shanghai menggunakan 100 persen baterai LFP (Lithium Ferro Phosphate) untuk mobil listriknya. Luhut klaim Tesla masih tetap gunakan nickel based baterai.
"Jadi seperti suplai nickel based baterai itu dilakukan oleh LG Korea Selatan untuk mobil listrik yang diproduksi Tesla di Shanghai,” ujar Luhut unggahan di akun instagram.
Luhut mengakui suatu ketika tidak menutup kemungkinan nikel itu berkurang penggunaannya. Makanya, kata dia, harus genjot dengan catatan harus tetap terukur.
“Sekarang ini kalau kita lihat hilirisasi kita di katoda dan banyak lagi lithium baterai sangat maju, yang membuat ekspor kita tidak hanya bergantung lagi pada ekspor raw materialnya itu,” imbuhnya.
Tom Lembong sempat berbicara di akun Youtube Total Politik mengenai cadangan nikel Indonesia ke depannya. Dia memprediksi tahun depan akan ada kelebihan stok nikel di pasar global.
"Harga nikel global di seluruh dunia sudah turun kurang lebih 30 persen dalam 12 bulan terakhir, dan diprediksi tahun depan ada surplus stok nikel di dunia yang terbesar sepanjang sejarah. Jadi dengan begitu gencarnya pembangunan smelter di indonesia, kita membanjiri dunia dengan nikel, harga jatuh terjadi kondisi oversupply," ujar Thomas.
Kemudian dia juga menyebutkan bahwa semua mobil Tesla yang dibuat di China sudah tidak menggunakan nikel dan kobalt. Teknologi yang digunakan ini disebut LFP.
"100 persen dari semua mobil Tesla yang dibuat di tiongkok menggunakan baterai yang mengandung nol persen nikel, nol persen kobalt. Baterainya namanya LFP jadi pakai besi, pakai fosfat, masih pakai lithium tapi tidak lagi pakai kobalt. itu 100 persen mobil Tesla," jelas Thomas.