2024-12-25 04:44:21
ETF. (foto: situsreview.com)Exchange Traded Fund (ETF) dan reksa dana adalah dua instrumen investasi populer yang menawarkan diversifikasi dan dikelola oleh manajer investasi profesional. Meski terlihat serupa, keduanya memiliki sejumlah perbedaan signifikan yang dapat memengaruhi keputusan investasi. Dilansir dari Bisnis.com, berikut ulasannya.
ETF adalah reksa dana berbentuk investasi kolektif yang diperdagangkan di bursa efek. Investor dapat melakukan transaksi ETF di pasar primer maupun sekunder, layaknya saham. ETF menggunakan indeks saham sebagai acuan utama, sehingga cocok bagi investor yang ingin melakukan transaksi berbasis data pasar.
Sebaliknya, reksa dana merupakan kumpulan dana dari banyak investor yang dikelola oleh manajer investasi profesional. Dana ini diinvestasikan ke berbagai aset seperti saham, obligasi, atau pasar uang, sehingga investor dapat memperoleh portofolio yang terdiversifikasi tanpa perlu terlibat langsung.
Salah satu keunggulan ETF adalah likuiditasnya yang tinggi. Karena diperdagangkan di bursa efek, ETF dapat dibeli atau dijual kapan saja selama jam perdagangan dengan harga yang terus berfluktuasi. Hal ini memberikan fleksibilitas waktu transaksi bagi investor.
Sebaliknya, reksa dana tidak diperdagangkan di bursa efek. Pembelian atau penjualan reksa dana hanya dapat dilakukan melalui manajer investasi atau agen penjual, dengan harga yang ditentukan berdasarkan nilai aktiva bersih (NAV) pada akhir hari perdagangan. Hal ini membuat likuiditas reksa dana lebih terbatas dibandingkan ETF.
Dari sisi biaya, ETF cenderung memiliki biaya pengelolaan yang lebih rendah karena dikelola secara pasif mengikuti indeks pasar. Namun, investor harus mempertimbangkan biaya transaksi seperti komisi broker ketika membeli atau menjual ETF di bursa.
Di sisi lain, reksa dana sering kali memiliki biaya pengelolaan lebih tinggi karena sebagian besar dikelola secara aktif oleh manajer investasi. Meskipun biaya ini tidak selalu terlihat secara langsung, dampaknya dapat signifikan terhadap hasil investasi jangka panjang.
ETF dikenal dengan tingkat transparansi yang tinggi. Portofolio ETF diperbarui secara rutin, sehingga investor dapat memantau alokasi aset secara real-time. Hal ini memberikan gambaran yang jelas tentang apa yang mereka miliki.
Sementara itu, reksa dana biasanya hanya memperbarui informasi portofolio secara bulanan atau kuartalan. Transparansi ini lebih rendah dibandingkan ETF, namun tetap memberikan gambaran yang cukup bagi investor jangka panjang.
ETF umumnya dikelola secara pasif dengan tujuan mencerminkan kinerja indeks pasar. Hal ini membuat ETF menjadi pilihan menarik bagi investor yang menginginkan strategi investasi sederhana dengan biaya rendah.
Sebaliknya, reksa dana sering kali dikelola secara aktif oleh manajer investasi yang bertujuan mengungguli kinerja pasar. Pendekatan ini dapat memberikan potensi imbal hasil yang lebih tinggi, tetapi juga disertai biaya pengelolaan yang lebih mahal.
Reksa dana cenderung lebih ramah bagi investor pemula karena memungkinkan investasi dengan modal awal yang kecil. Sebaliknya, pembelian ETF memerlukan modal lebih besar, terutama jika mempertimbangkan biaya transaksi di bursa efek.
Writer