Penyaluran kredit korporasi antara Bank Central Asia (BCA) dan Bank Mandiri di tahun 2024 menunjukkan perbedaan yang mencolok dalam pendekatan masing-masing bank. Berikut adalah beberapa perbedaan utama dalam hal pertumbuhan kredit, kualitas pinjaman, dan fokus pembiayaan yang diambil oleh kedua bank terbesar di Indonesia.
1. Pertumbuhan Kredit Korporasi
- Bank Mandiri: Pada tahun 2024, Bank Mandiri mengalami lonjakan signifikan dalam penyaluran kredit korporasi, yang tercatat mencapai Rp561 triliun. Peningkatan sebesar 29,7% ini didorong oleh strategi pengembangan ekosistem serta penyaluran kredit ke sektor-sektor unggulan yang menjadi prioritas.
- BCA: Di sisi lain, BCA mencatatkan pertumbuhan yang lebih moderat, yaitu 15,9% YoY dengan total penyaluran kredit korporasi mencapai Rp395,9 triliun. Meski lebih rendah, BCA tetap menunjukkan kinerja solid dengan fokus pada kualitas pinjaman yang lebih terjaga.
2. Kualitas Kredit
- Bank Mandiri: Meskipun tumbuh pesat, Bank Mandiri berhasil mempertahankan rasio kredit bermasalah (NPL) yang lebih rendah dibandingkan BCA. Hal ini mencerminkan keberhasilan Mandiri dalam menjaga kualitas portofolio kredit meskipun menambah jumlah penyaluran.
- BCA: Meskipun mengalami pertumbuhan, BCA sedikit menghadapi tantangan dalam hal rasio NPL, yang tercatat sekitar 2,1%. Meski demikian, rasio tersebut masih dianggap aman dalam konteks industri perbankan.
3. Segmen Pasar dan Fokus Pembiayaan
- Bank Mandiri: Mandiri lebih fokus pada sektor-sektor strategis seperti infrastruktur dan manufaktur, memberikan kredit investasi kepada perusahaan-perusahaan besar yang mendukung perkembangan ekonomi nasional.
- BCA: Berbeda dengan Mandiri, BCA memilih untuk menitikberatkan perhatian pada segmen usaha kecil dan menengah (UKM) serta pembiayaan jangka pendek, meskipun tetap memberikan fasilitas kredit kepada perusahaan besar secara selektif.
4. Strategi Manajemen Modal Kerja
- Bank Mandiri: Mandiri menawarkan berbagai produk kredit modal kerja yang fleksibel, termasuk fasilitas revolving dengan limit tinggi, yang memungkinkan perusahaan besar mengelola kebutuhan modal kerja mereka dengan lebih efisien.
- BCA: BCA, di sisi lain, lebih berhati-hati dalam penyaluran kredit modal kerja, dengan fokus pada kualitas portofolio dan manajemen risiko yang lebih ketat.
Baca Juga