Mewaspadai Uang Palsu: Begini Cara Memastikan Keaslian Rupiah

2024-12-23 16:58:48

News Image Mewaspadai Uang Palsu. (foto: penjuru.co.id)

Setelah pengungkapan kasus pabrik uang palsu di Sulawesi Selatan baru-baru ini, Bank Indonesia (BI) memberikan imbauan kepada masyarakat agar tetap tenang dan melanjutkan transaksi tunai secara normal. Marlison Hakim, Direktur Eksekutif Departemen Pengelolaan Uang BI, mendorong masyarakat untuk memahami ciri-ciri keaslian uang rupiah melalui metode sederhana yang dikenal sebagai 3D: dilihat, diraba, dan diterawang. 

"Jika masyarakat menemukan atau mencurigai keberadaan uang palsu, sebaiknya segera melaporkannya kepada pihak berwenang, perbankan, atau langsung ke Bank Indonesia," jelas Marlison, seperti dilansir dari Bisnis.com.

Tren Penurunan Uang Palsu di Indonesia

Bank Indonesia mencatat bahwa rasio uang palsu terhadap total Uang yang Diedarkan (UYD) menunjukkan tren penurunan selama beberapa tahun terakhir. Pada tahun 2024, rasio uang palsu tercatat sebesar 4 ppm (pieces per million) atau sekitar 4 lembar per satu juta uang yang beredar. Angka ini lebih rendah dibandingkan dengan tahun 2022 dan 2023, yang masing-masing mencapai 5 ppm. Bahkan, tren ini menunjukkan penurunan signifikan dibandingkan tahun 2020 dan 2021, yang masing-masing mencatatkan rasio sebesar 9 ppm dan 7 ppm.
 
Kualitas uang palsu yang beredar umumnya rendah, karena bahan yang digunakan seperti kertas HVS dan teknik cetak offset sederhana. Hal ini membuatnya mudah dikenali masyarakat jika mempraktikkan metode 3D yang dianjurkan oleh BI.

Cara Mengenali Keaslian Uang Rupiah TE 2016

Untuk memastikan uang yang diterima adalah asli, masyarakat dapat memeriksa keasliannya melalui langkah-langkah berikut:
 
1. Dilihat

  • - Perhatikan warna uang: Warna uang asli terlihat terang, jelas, dan tidak pudar.
  • - Benang pengaman: Pada pecahan Rp100.000, Rp50.000, dan Rp20.000, terdapat benang pengaman yang terlihat seperti anyaman. Khusus untuk pecahan Rp100.000 dan Rp50.000, benang pengaman ini dapat berubah warna jika dilihat dari sudut tertentu.

2. Diraba

  • - Tekstur kasar pada cetakan: Logo Garuda, angka nominal, dan gambar pahlawan pada lembaran uang asli terasa kasar saat diraba.
  • - Pecahan kecil: Pada pecahan Rp5.000, Rp2.000, dan Rp1.000, bagian angka dan gambar pahlawan juga terasa kasar.
  • - Kode tuna netra (blind code): Garis-garis pada sisi kanan dan kiri uang dirancang untuk membantu tuna netra mengenali nominal uang. Garis ini terasa kasar saat disentuh.

3. Diterawang

  • - Tanda air (watermark): Uang asli memiliki tanda air berupa gambar pahlawan nasional dan ornamen khas yang terlihat jelas saat uang diterawang ke arah cahaya.
  • - Electrotype: Selain tanda air, terdapat angka nominal yang muncul saat diterawang.

Pentingnya Waspada terhadap Uang Palsu

Bank Indonesia menegaskan pentingnya kesadaran masyarakat terhadap ciri-ciri uang asli sebagai langkah pencegahan peredaran uang palsu. Selain itu, BI mendorong masyarakat untuk melaporkan jika menemukan uang yang mencurigakan, sehingga dapat ditindaklanjuti dan peredaran uang palsu dapat diminimalkan.
 
Dengan memahami metode pemeriksaan 3D dan ciri-ciri uang asli, masyarakat tidak hanya dapat melindungi diri dari uang palsu tetapi juga turut mendukung upaya Bank Indonesia dalam menjaga kestabilan sistem keuangan di Indonesia.

Baca Juga

Jesika

Jesika

Writer

Semua Berita