2024-12-20 01:40:31
Rumah Musik Harry Rusli di Bandung. Dikutip dari tribunnews.comRumah Musik Harry Roesli, sebuah properti ikonik yang berada di Jalan Supratman No. 59, Bandung, kini resmi dilepas ke pasar. Dengan harga penawaran Rp25 miliar, rumah ini menyimpan banyak kenangan dan cerita dari perjalanan seorang maestro musik Indonesia, Harry Roesli.
Namun, apa yang membuat rumah ini begitu istimewa? Dan mengapa keluarga akhirnya memutuskan untuk menjualnya?
Rumah Musik Harry Roesli bukan sekadar sebuah hunian biasa. Bangunan ini menjadi saksi bisu berbagai aktivitas kreatif Harry Roesli dan keluarganya. Meski dikenal luas dengan nama "Rumah Musik," ternyata lokasi ini lebih banyak berfungsi sebagai rumah tinggal.
Rumah utama tempat Harry Roesli berkarya dan menciptakan musik legendaris, seperti album Ken Arok pada tahun 1977, justru berada di bangunan sebelah, yaitu di Jalan Supratman No. 57.
Bangunan No. 57 sendiri telah lebih dulu dijual pada tahun 2012, dan sejak saat itu, aktivitas keluarga berpindah ke rumah No. 59. Meski demikian, kehadiran nama besar Harry Roesli membuat rumah ini tetap menjadi simbol pergerakan musik dan seni di Bandung.
Layala Khrisna Patria, putra Harry Roesli, mengungkapkan bahwa keputusan untuk menjual rumah ini bukanlah hal yang mudah. Diskusi panjang dengan keluarga telah berlangsung sejak tahun 2018 sebelum akhirnya semua pihak sepakat untuk melepas properti ini.
"Setelah berdiskusi berkali-kali, kami menyadari bahwa menjual rumah ini adalah keputusan terbaik. Banyak teman dekat yang menyayangkan, tapi setelah kami menjelaskan kondisi sebenarnya, mereka akhirnya memahami," ujar Layala dikutip dari detik.com..
Salah satu alasan utama keputusan ini adalah biaya operasional rumah yang sangat tinggi. Dengan lokasi strategis dan ukuran bangunan yang besar, biaya perawatan dan operasional mencapai puluhan juta rupiah setiap bulannya.
"Kami sempat menyewakan beberapa ruangan untuk menutupi biaya operasional, tapi itu malah membatasi ruang gerak kami. Akhirnya, kami memutuskan untuk menjual rumah ini," tambahnya.
Dengan harga Rp25 miliar, calon pembeli bukan hanya mendapatkan properti dengan lokasi premium di Bandung, tetapi juga sebuah bagian dari sejarah musik Indonesia. Rumah ini mencerminkan semangat Harry Roesli yang tak pernah padam, sebuah warisan budaya yang tak ternilai harganya.
Rumah Musik Harry Roesli memiliki struktur arsitektur khas era lama dengan ruang-ruang luas yang pernah menjadi tempat berkumpulnya seniman, musisi, dan komunitas kreatif Bandung. Meski bangunan ini lebih dikenal sebagai hunian, nuansa seni tetap terasa di setiap sudutnya.
Meskipun rumah ini dijual, keluarga menegaskan bahwa semangat dan warisan Harry Roesli akan terus hidup. "Ini hanyalah bangunan. Spirit Harry Roesli akan tetap ada di mana pun kami berada," kata Layala.
Pernyataan ini mencerminkan filosofi keluarga yang tidak terikat pada materialitas sebuah tempat, tetapi pada nilai dan semangat yang diwariskan. Karya dan pengaruh Harry Roesli di dunia musik akan tetap dikenang, terlepas dari lokasi fisik rumah ini.
Penjualan Rumah Musik Harry Roesli mungkin menandai akhir sebuah era, tetapi juga membuka babak baru. Dengan nilai sejarah dan lokasinya yang strategis, rumah ini memiliki potensi untuk dialihfungsikan menjadi galeri seni, museum, atau bahkan pusat komunitas kreatif yang tetap melanjutkan semangat Harry Roesli.
Bagi calon pembeli, ini adalah kesempatan langka untuk memiliki bagian dari warisan budaya yang tidak hanya menjadi kebanggaan Bandung, tetapi juga Indonesia. Dan bagi pecinta seni dan musik, Rumah Musik Harry Roesli akan selalu menjadi simbol inspirasi, kreativitas, dan semangat yang tak lekang oleh waktu.
Writer