2024-12-17 11:08:28
https://id.pinterest.com/pin/770397080016355033/Kasus kecanduan gadget di kalangan anak-anak semakin memprihatinkan di Jawa Barat, dengan adanya laporan terbaru mengenai seorang siswa SMP yang meninggal dunia akibat kecanduan game online. Kejadian tragis ini menunjukkan betapa besar dampak penggunaan gadget tanpa pengawasan yang memadai terhadap kesehatan fisik dan mental anak-anak.
Kecanduan gadget, khususnya game online, menjadi salah satu masalah utama yang dihadapi oleh orang tua dan pendidik di Jawa Barat. Menurut laporan, seorang siswa SMP di kawasan Bandung tewas setelah berjam-jam bermain game online tanpa henti. Dugaan awal menyebutkan bahwa siswa tersebut mengalami kelelahan ekstrem dan dehidrasi setelah bermain game secara berlebihan, yang mengarah pada kondisi fatal.
Penyebab utama dari kecanduan gadget ini adalah mudahnya akses terhadap perangkat digital, baik itu smartphone, tablet, atau komputer, yang dapat menghubungkan anak-anak dengan dunia maya tanpa batasan waktu yang jelas.
Game online, yang sering kali dirancang untuk memikat dan membuat pemainnya betah berlama-lama, menjadi salah satu jenis kecanduan yang paling dominan di kalangan anak-anak dan remaja.
Psikolog anak, Dr. Rina Sari, menyatakan bahwa kecanduan game online dapat menyebabkan dampak negatif yang serius terhadap perkembangan mental dan fisik anak-anak.
"Anak-anak yang terlalu lama menghabiskan waktu di depan layar gadget, terutama untuk bermain game, berisiko mengalami gangguan tidur, masalah penglihatan, bahkan gangguan emosional seperti kecemasan dan depresi," kata Dr. Rina.
Selain itu, banyak orang tua yang belum sepenuhnya memahami bahaya dari kecanduan gadget, serta belum mengatur penggunaan gadget dengan tegas di rumah. Kurangnya pengawasan ini, terutama ketika anak-anak tidak terlibat dalam kegiatan luar ruangan atau interaksi sosial, memperburuk masalah ini.
Kecanduan gadget, khususnya game online, dapat mempengaruhi kesehatan fisik dan mental anak-anak. Sebagai contoh, dampak yang paling sering terlihat adalah gangguan tidur dan pola makan yang buruk, karena anak-anak sering kali mengabaikan waktu istirahat mereka saat asyik bermain game.
Dalam beberapa kasus ekstrem, seperti yang terjadi pada siswa SMP yang baru-baru ini meninggal, kelelahan dan dehidrasi yang tidak teratasi bisa berujung pada kematian.
Selain itu, anak-anak yang kecanduan gadget juga cenderung mengalami penurunan konsentrasi di sekolah, penurunan keterampilan sosial, dan peningkatan kecemasan atau perilaku agresif. Hal ini membuat mereka semakin terisolasi dari dunia nyata dan kesulitan dalam menjalin hubungan interpersonal yang sehat.
Para ahli mengingatkan pentingnya pengawasan orang tua terhadap penggunaan gadget oleh anak-anak. Menurut Ketua Asosiasi Psikologi Anak Indonesia, Dr. Budi Santoso, orang tua perlu membatasi waktu penggunaan gadget anak-anak dan memastikan mereka tidak terlalu terlibat dalam kegiatan yang hanya berlangsung di dunia maya.
"Mengajarkan anak untuk mengenali dampak dari penggunaan gadget yang berlebihan serta menyediakan alternatif kegiatan yang lebih sehat sangat penting," ujar Dr. Budi.
Selain itu, sekolah-sekolah di Jawa Barat juga mulai lebih fokus untuk memberikan pendidikan tentang bahaya kecanduan gadget kepada siswa. Program-program yang mendorong anak-anak untuk lebih banyak beraktivitas fisik dan belajar berinteraksi secara langsung dengan teman sebaya di luar ruangan menjadi bagian dari upaya untuk mengurangi kecanduan gadget.
Pemerintah Jawa Barat juga mulai memberikan perhatian serius terhadap fenomena ini dengan merencanakan beberapa kebijakan untuk mengatasi kecanduan gadget di kalangan anak-anak. Salah satunya adalah dengan menggencarkan sosialisasi kepada orang tua mengenai pentingnya pembatasan waktu penggunaan gadget dan memberikan dukungan psikologis bagi anak-anak yang sudah terlanjur kecanduan.
Masyarakat diharapkan turut berperan aktif dalam memberikan pengawasan terhadap anak-anak di sekitar mereka. Dengan meningkatkan kesadaran mengenai dampak buruk kecanduan gadget, diharapkan anak-anak bisa lebih bijak dalam menggunakan perangkat digital, sehingga kejadian tragis seperti yang baru-baru ini terjadi dapat dihindari di masa depan.
Writer