2024-12-13 14:29:07
Pasar Smartwatch mengalami pertumbuhan. Sumber: iStockPasar smartwatch atau perangkat wearable mencatatkan pertumbuhan tahunan sebesar 3% pada kuartal ketiga 2024, dengan total pengiriman mencapai 52,9 juta unit berdasarkan laporan terbaru dari Canalys. Meski peningkatannya moderat, pasar ini menunjukkan dinamika yang menarik, khususnya dalam segmen smartbands atau smartwatch yang kembali mencatat pertumbuhan setelah mengalami penurunan sejak Q3 2020.
Laporan dari Canalys menyatakan smartwatch perangkat wearable mengalami lonjakan sebesar 7% dengan total pengiriman mencapai 10,4 juta unit pada Q3 2024. Pemulihan ini didorong oleh permintaan yang kuat di pasar negara berkembang. Konsumen baru tertarik dengan peningkatan fitur perangkat entry-level seperti Xiaomi Smart Band 9 dan Samsung Galaxy Fit 3. Kedua model ini meraih populeritas besar di kawasan Amerika Latin serta wilayah Eropa, Timur Tengah, dan Afrika (EMEA).
“Adopsi teknologi layar AMOLED dan fitur pelacakan yang lebih canggih telah menghidupkan kembali minat pada segmen ini,” ujar Research Analyst Canalys, Jack Leathem, dikutip oleh Komparase, Jumat (13/12/2024).
Xiaomi berhasil menyamai Apple sebagai pemimpin pasar dengan masing-masing mengirimkan 8,5 juta unit dan menguasai pangan pasar 16,1%. Meskipun jumlah unit yang dikirim sama, nilai pasar yang dihasilkan sangat berbeda. Apple menguasai 40% dari total nilai pasar sebesar $10,9 miliar (sekitar Rp174 triliun), sementara Xiaomi hanya meraih 4%.
Perbedaan ini mencerminkan strategi produk yang berbeda. Xiaomi fokus pada perangkat entry-level dengan harga terjangkau, yang menunjukan harga jual rata-rata atau American Selling Price (ASP) mereka hingga 9% dibanding tahun sebelumnya. Di sisi lain, Apple tetap mempertahankan dominasi dalam segmen premium meskipun mengalami penurunan pengiriman sebesar 3,6%.
Produk-produk Xiaomi seperti Redmi Watch 5 Series dan Xiaomi Watch S Series mencatat pertumbuhan signifikan dengan pengiriman Watch S meningkat 70% secara tahunan. Strategi diversifikasi Xiaomi pada model seperti Pro, NFC, dan Active membantu menjangkau berbagai segmen pasar.
Selain Apple dan Xiaomi, Huawei juga menunjukan pertumbuhan signifikan dengan kenaikan pengiriman tahunan sebesar 38,5%, mencapai 7,1 juta unit. Kemudian diikuti Samsung dengan pertumbuhan 24,3% dan pengiriman sebanyak 4,8 juta unit. Namin, merek Noise mengalami penurunan pengiriman terbesar dengan presentase sebesar 29,6%.
Meski ada pertumbuhan di pasar negara berkembang, wilayah seperti Amerika Utara menghadapi tantangan besar. Penurunan permintaan untuk model lama dari Apple dan semakin kecilnya pangsa pasar Fitbit menunjukkan bahwa konsumen di pasar dewasa kurang tertarik untuk melakukan pembaruan perangkat.
“Kurangnya fitur inovatif pada perangkat baru menyebabkan pasar wearable di wilayah ini stagnan,” kata Research Manager Canalys, Cynthia Chen.
Meskipun perangkat pintar dasar seperti smartwatch memimpin dari segi pengiriman unit, perangkat smartwatch tetap menjadi kunci dalam mendongkrak nilai pasar dengan menyumbang 74% dari total nilai. Untuk mempertahankan daya saing, vendor diharapkan terus berinvestasi dalam fitur-fitur premium seperti arsitektur prosessor ganda, pelacakan tidur yang canggih, dan wawasan berbasis machine learning.
“Produk dengan kemampuan ekosistem yang kuat menjadi strategi utama untuk mendorong premiumisasi dan mempertahankan loyalitas konsumen,” tambah Leathem.
Pasar perangkat wearable pintar terus menunjukkan dinamika menarik, dengan pertumbuhan signifikan di pasar negara berkembang dan persaingan ketat di segmen premium. Xiaomi dan Apple memimpin pengiriman unit, sementara perangkat seperti Xiaomi Smart Band 9, Redmi Watch 5 Series, dan Samsung Galaxy Fit3 membantu menghidupkan kembali minat pada perangkat pintar entry-level.
Untuk terus tumbuh, vendor harus mampu menghadirkan inovasi yang relevan, baik dari sisi perangkat keras maupun perangkat lunak, guna memenuhi kebutuhan konsumen di semua segmen pasar.
Writer