Khofifah Indar Parwansa

Khofifah Indar Parawansa lahir di Surabaya pada 19 Mei 1965. Ia merupakan politisi berpengaruh dan tokoh Nahdlatul Ulama yang sejak muda aktif di organisasi keagamaan serta sosial. Ia meraih gelar sarjana pada tahun 1990 dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Airlangga, Surabaya. Khofifah melanjutkan studi S2 ke Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Indonesia pada tahun 1993 - 1997. Dedikasinya terhadap pelayanan publik dan sosial mengantarkannya menjadi sosok yang kerap diangkat dalam berbagai jabatan pemerintahan.

Riwayat Pekerjaan:

• Pimpinan Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) di DPR RI (1992 - 1997)
• Ketua Komisi VIII DPR RI (bidang agama, sosial, dan pemberdayaan perempuan) (1995 -1997)
• Anggota Komisi II DPR RI (1997 - 1998)
• Wakil Ketua DPR RI mewakili Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) (1999)
• Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dalam Kabinet Persatuan Nasional di bawah Presiden Abdurrahman Wahid (1999 - 2001) - menjadi menteri termuda dalam kabinet tersebut.
• Ketua Komisi VII DPR RI dan Ketua Fraksi PKB di MPR (2004 - 2006)
• Anggota Komisi VII DPR RI, tetap dalam Fraksi PKB (2006)
• Menteri Sosial RI dalam Kabinet Kerja Presiden Joko Widodo, sebelum mengundurkan diri untuk mengikuti Pilkada Jawa Timur (2014 - 2018)
• Gubernur Jawa Timur (2019 - 2024) - terpilih bersama Emil Dardak dan aktif mendorong reformasi sosial dan ekonomi di wilayah Jawa Timur, terutama melalui inisiatif Ekonomi Berbasis Pesantren (Ekotren) yang diakui secara nasional.
• Khofifah juga menjabat sebagai Ketua Umum Muslimat NU selama empat periode, menunjukkan komitmennya pada organisasi perempuan Islam terbesar di Indonesia dan berbagai kegiatan sosial serta ekonomi untuk kesejahteraan masyarakat​

Pada tahun 2018, Khofifah mengikuti Pemilihan umum Gubernur Jawa Timur 2018 berpasangan dengan Emil Elestianto Dardak (Emil Dardak), Bupati Trenggalek. Pasangan Khofifah-Emil didukung oleh Partai Demokrat, Partai Golkar, PAN, PPP, Partai Nasdem, dan Partai Hanura. Pasangan ini berhasil memenangi Pilgub Jawa Timur 2018 dengan memperoleh 10.465.218 suara atau 53,55% dari jumlah suara keseluruhan mengalahkan pasangan Saifullah Yusuf-Puti Guntur Soekarno.