Memahami Perbedaan Dapen Manfaat Pasti dan Iuran Pasti: Mana yang Lebih Aman untuk Dipilih?

2024-12-23 16:20:46

News Image Dana Pensiun. (foto: Liputan6.com)

Dana Pensiun BCA (Dapen BCA) menjelaskan penyebab Dana Pensiun Pemberi Kerja dengan skema Program Pensiun Manfaat Pasti (DPPK PPMP) lebih rentan terhadap keberlanjutan dibandingkan dengan skema Program Pensiun Iuran Pasti (PPIP). Sebagai informasi, Dapen BCA sendiri adalah penyelenggara dana pensiun dengan skema DPPK PPIP. 

Direktur Utama Dapen BCA, Budi Sutrisno, mengungkapkan bahwa banyak penyelenggara Dapen DPPK PPMP kini mulai berguguran karena skema manfaat pasti dianggap tidak lagi relevan dengan situasi dan tantangan yang dihadapi perusahaan saat ini. Menurut Budi, salah satu alasan utama kerentanan PPMP adalah tingginya risiko yang harus ditanggung oleh pendiri atau perusahaan pemberi kerja. Dalam skema ini, pendiri bertanggung jawab penuh untuk memastikan dana pensiun dapat memenuhi target bunga teknis yang telah ditetapkan. 

Masalah muncul ketika target bunga teknis tersebut tidak tercapai. Dalam situasi seperti ini, pendiri wajib menutupi kekurangannya agar tetap dapat memenuhi kewajiban kepada peserta. Hal ini jelas menambah beban finansial bagi perusahaan, apalagi di tengah kondisi ekonomi yang tidak menentu. Oleh karena itu, banyak perusahaan kini beralih ke skema PPIP, yang dinilai lebih fleksibel karena risiko investasi sepenuhnya ditanggung oleh peserta, bukan oleh pendiri. 

"Ini adalah salah satu alasan mengapa DPPK PPMP menghadapi tantangan yang lebih besar dibandingkan DPPK PPIP, terutama dalam menjaga keseimbangan antara aset dan kewajiban," ujar Budi, seperti dilansir dari Finansial.Bisnis.com.

Namun demikian, Budi menegaskan bahwa bukan berarti skema PPIP tidak memiliki tantangan. Tantangan yang dihadapi DPPK PPMP dan DPPK PPIP memiliki karakteristik yang berbeda. Dalam DPPK PPMP, tantangan utamanya terletak pada pendiri yang harus memastikan bahwa investasi dana pensiun memberikan hasil pengembalian yang cukup besar untuk menutupi kewajiban pembayaran manfaat pensiun kepada peserta. 

"Fluktuasi pasar dan ketidakpastian ekonomi menjadi tantangan besar dalam PPMP, karena risiko kekurangan dana sepenuhnya menjadi tanggung jawab pendiri," jelasnya. 

Sebaliknya, dalam skema PPIP, risiko investasi sepenuhnya dialihkan kepada peserta dana pensiun. Oleh sebab itu, tantangan utama bagi pengelola DPPK PPIP adalah bagaimana merancang strategi investasi yang aman dan memberikan kinerja optimal untuk menjaga pertumbuhan dana pensiun milik peserta. Pengelola harus memastikan bahwa dana yang diinvestasikan memberikan hasil terbaik sesuai dengan kebutuhan peserta tanpa menambah risiko berlebihan. 

Tren Penurunan Jumlah DPPK PPMP 

Data terbaru dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menunjukkan bahwa hingga Agustus 2024, jumlah penyelenggara DPPK PPMP konvensional terus menurun, menyisakan hanya 127 penyelenggara. Angka ini turun dibandingkan Desember 2023 yang tercatat sebanyak 135 penyelenggara. Sebaliknya, jumlah penyelenggara DPPK PPIP dan Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) konvensional tetap stabil, masing-masing sebanyak 35 dan 24 penyelenggara, dengan total 186 dana pensiun aktif hingga Agustus 2024. 

Penurunan jumlah penyelenggara DPPK PPMP ini juga berdampak pada jumlah peserta. Per Agustus 2024, jumlah peserta DPPK PPMP tercatat mengalami penurunan tahunan dari 881.098 peserta pada Agustus 2023 menjadi 844.906 peserta, atau turun sebanyak 36.192 orang. 

Menurut Budi, salah satu alasan utama pendiri menutup Dapen PPMP mereka adalah karena jumlah peserta yang terus berkurang sehingga skala ekonomis untuk mempertahankan program menjadi tidak relevan. "Jika pesertanya tinggal sedikit, maka biaya pengelolaan menjadi terlalu besar dibandingkan manfaat yang diperoleh," tambahnya. 

Meskipun skema PPIP dinilai lebih fleksibel, Budi tetap mengingatkan bahwa keberhasilan program ini sangat bergantung pada kemampuan peserta dalam memilih opsi investasi yang tepat. Pengelola juga harus aktif memberikan edukasi kepada peserta agar mereka memahami risiko dan potensi keuntungan dari setiap pilihan investasi yang tersedia. 

Melihat tren ini, jelas bahwa banyak perusahaan kini lebih memilih skema PPIP untuk menjaga keberlanjutan dana pensiun mereka. Namun, keputusan untuk memilih program pensiun tetap harus mempertimbangkan kebutuhan perusahaan dan peserta, serta kemampuan finansial dan toleransi risiko dari masing-masing pihak.

Baca Juga

Jesika

Jesika

Writer

Semua Berita

Kiat Sukses Memanfaatkan Mobile Banking untuk Transaksi Harian
25 Desember 2024

Kiat Sukses Memanfaatkan Mobile Banking untuk Transaksi Harian

Memanfaatkan mobile banking untuk transaksi harian dapat mem...

Menghapus Nomor dari Kontak Darurat Pinjol Milik Orang Lain: Ini Caranya!
26 Desember 2024

Menghapus Nomor dari Kontak Darurat Pinjol Milik Orang Lain: Ini Caranya!

Artikel ini menjelaskan cara menghapus nomor Anda dari konta...

Pertumbuhan Pembiayaan Buy Now Pay Later (BNPL) Mencapai 47,92% di Oktober 2024
26 Desember 2024

Pertumbuhan Pembiayaan Buy Now Pay Later (BNPL) Mencapai 47,92% di Oktober 2024

Pertumbuhan pembiayaan Buy Now Pay Later (BNPL) yang mencapa...

Persaingan Ketat, Bank Digital Masih Tawarkan Bunga Tinggi untuk Himpun Dana Pihak Ketiga
25 Desember 2024

Persaingan Ketat, Bank Digital Masih Tawarkan Bunga Tinggi untuk Himpun Dana Pihak Ketiga

Bank digital terus menawarkan bunga tinggi sebagai strategi ...

Bank Mandiri Kenalkan Tabungan SimPel ke 93.000 Pelajar Indonesia
25 Desember 2024

Bank Mandiri Kenalkan Tabungan SimPel ke 93.000 Pelajar Indonesia

Bank Mandiri melalui produk Tabungan SimPel dan program KEJA...

8 Alasan Mengapa Anda Harus Memilih Bank Syariah
24 Desember 2024

8 Alasan Mengapa Anda Harus Memilih Bank Syariah

Dengan berbagai keuntungan yang ditawarkan, bank syariah men...

Allo Bank Perkirakan Pertumbuhan Kredit Dua Digit pada 2025
24 Desember 2024

Allo Bank Perkirakan Pertumbuhan Kredit Dua Digit pada 2025

Dengan proyeksi pertumbuhan dua digit pada tahun 2025 dan st...

Mewaspadai Uang Palsu: Begini Cara Memastikan Keaslian Rupiah
26 Desember 2024

Mewaspadai Uang Palsu: Begini Cara Memastikan Keaslian Rupiah

Bank Indonesia mengimbau masyarakat untuk mengenali keaslian...

Memahami Perbedaan Dapen Manfaat Pasti dan Iuran Pasti: Mana yang Lebih Aman untuk Dipilih?
24 Desember 2024

Memahami Perbedaan Dapen Manfaat Pasti dan Iuran Pasti: Mana yang Lebih Aman untuk Dipilih?

Perbedaan utama antara Dapen Manfaat Pasti (PPMP) dan Iuran ...

7 Strategi Keuangan untuk Menghindari Belanja Impulsif di Akhir Tahun
24 Desember 2024

7 Strategi Keuangan untuk Menghindari Belanja Impulsif di Akhir Tahun

Hindari belanja impulsif di akhir tahun dengan menerapkan an...