2024-11-18 16:31:20
OPPO Pimpin Pasar Smartphone di Asia Tenggara. Sumber: OPPO.comPasar smartphone di Asia Tenggara menunjukkan peningkatan signifikan pada kuartal ketiga tahun 2024, tumbuh 15% secara tahunan dengan total pengiriman mencapai 25 juta unit. Berdasarkan laporan terbaru dari Canalys pada Senin (11/11/2024), OPPO berhasil mengukuhkan posisinya sebagai pemimpin pasar di kawasan ini, dengan pengiriman 5,1 juta unit dan pangsa pasar 21%.
Keberhasilan ini didorong oleh model entry-level yang telah direbranding, yaitu OPPO A3x dan A3 yang mendulang kesuksesan besar di segmen pasar menengah ke bawah.
Di posisi kedua, Samsung mencatatkan pangsa pasar sebesar 16% dengan strategi yang berfokus pada peningkatan Average Selling Price (ASP) melalui produk-produk premium. Samsung memilih untuk menyeimbangkan volume pengiriman dengan nilai produk yang mencerminkan langkah mereka dalam meningkatkan eksklusivitas merek.
TRANSSION, yanh dikenal dengan merek seperti TECNO dan Infinix, menempati posisi ketiga dengan pengiriman 4 juta unit dan pangsa pasar 16%. Meski pertumbuhan pesatnya mulai melambat, perusahaan ini kini berfokus pada peningkatan profitabilitas dan nilai produk. Xiaomi dan vivo masing-masing berada di posisi keempat dan kelima.
Dengan pangsa pasar 15% dan 10%, TRANSSION menunjukkan daya saing mereka dalam menghadirkan produk dengan harga kompetitif.
Keberhasilan OPPO sebagai pemimpin pasar tak lepas dari strategi inovatifnya dalam menyederhanakan portofolio produk entry-level. Langkah ini mempermudah konsumen memilih produk yang sesuai kebutuhan, sekaligus mengoptimalkan biaya produksi.
Contohnya seperti OPPO A3x menjadi model andalan yang menarik perhatian dengan harga Rp1.599.000 sampai Rp2.299.000 berdasarkan situs resminya.
Dengan fokus pada perangkat 4G yang kompetitif, OPPO mampu memperkuat posisinya di pasar Asia Tenggara khususnya di kawasan seperti Vietnam yang tengah menghadapi tantangan dalam adopsi perangkat 5G.
“Dengan peluncuran produk yang lebih sederhana, OPPO berhasil menciptakan segmen yang lebih jelas dan menarik bagi konsumen,” ungkap Analyst dari Canalys, Sheng Win Chow yang dikutip oleh Komparase, Senin (18/11/2024).
Meskipun mengalami pertumbuhan signifikan, pasar smartphone di Asia Tenggara menghadapi tantangan seperti penurunan ASP sebesar 4% akibat persaingan harga yang ketat di segmen menengah.
Vendor terpaksa mengandalkan diskon besar untuk mendorong volume penjualan yang pada akhirnya menekan margin keuntungan. Namun, OPPO dan Samsung berhasil memanfaatkan momentum ini dengan pendekatan berbeda.
OPPO melakukan simplifikasi produk, sementara Samsung menggunakan strategi kualitas yang mengutamakan peningkatan nilai produk guna meciptakan produk premium.
Selain itu, akselerasi implementasi jaringan 5G menjadi medan persaingan baru di kawasan ini. Dengan dukungan dari operator dan pemerintah, peluncuran perangkat 5G yang terjangkau diharapkan meningkat dalam waktu dekat.
Menurut Canalys, tren ASP akan kembali meningkat seiring merek-merek besar mengoptimalkan strategi distribusi dan memperluas kehadiran mereka melalui toko pengalaman premium.
OPPO, Samsung, dan Apple menjadi pionir dalam langkah ini dengan memperkuat brand mereka dengan fokus pada kualitas produk dan pengalaman konsumen.
Dalam laporan tersebut, Canalys juga menyoroti pentingnya fleksibilitas di tengah perubahan dinamika pasar. Contohnya seperti keberhasilan merek-merek Cina yang memenuhi persyaratan lokal di Indonesia.
Seperti halnya dalam kasus pelarangan iPhone 16 menunjukkan bagaimana adaptasi terhadap regulasi lokal dapat membuka peluang baru.
Sebagai pemimpin pasar, OPPO tidak hanya menunjukkan dominasi dalam volume pengiriman, tetapi juga membuktikan kemampuannya memahami kebutuhan konsumen Asia Tenggara.
Dengan terus mengembangkan strategi yang berpusat pada konsumen, OPPO berpotensi mempertahankan posisinya sebagai merek smartphone terkemuka di kawasan ini.
Writer