2024-11-17 18:02:47
Konferensi pers Citi Indonesia di Jakarta, Rabu (13/11/2024). (foto: antara.com)Citi Indonesia mencatatkan laba bersih sebesar Rp2,2 triliun pada sembilan bulan pertama tahun 2024, meningkat 32% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Efisiensi operasional menjadi faktor utama yang memperbaiki rasio biaya terhadap pendapatan (Cost to Income Ratio) dari 59,8% menjadi 41,9%.
Peningkatan kinerja ini juga tercermin pada Return on Asset (ROA) yang naik dari 2,8% menjadi 4,1% serta Return on Equity (ROE) yang meningkat dari 12,7% menjadi 15,4%. Rasio Likuiditas (LCR) dan Pendanaan Stabil (NSFR) tetap berada di level tinggi, masing-masing 291% dan 124%, jauh di atas ketentuan minimum. Selain itu, Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) juga naik dari 30,5% menjadi 33,1%.
CEO Citi Indonesia, Batara Sianturi, menyatakan bahwa efisiensi operasional dan transformasi organisasi menjadi kunci peningkatan laba bersih.
“Kinerja kami pada kuartal ini menunjukkan indikator yang kokoh dan sehat, di mana bisnis kami yang saling terhubung di Indonesia mengalami pertumbuhan yang kuat. Seiring terus memprioritaskan transformasi pada organisasi kami, efisiensi yang diperoleh dari biaya operasional yang lebih rendah serta upaya lainnya menghasilkan peningkatan laba bersih sebesar 32%,” ungkapnya seperti dilansir dari Liputan6.
Citi juga meluncurkan solusi Electronic Trade Loan dalam aplikasi CitiDirect®, yang memungkinkan pengelolaan keuangan nasabah lebih efisien dan holistik.
“Kami akan terus mendukung pertumbuhan keuangan klien kami dan ketahanan sektor perbankan di Indonesia melalui inisiatif strategis dan komitmen kami untuk menyediakan layanan dan solusi keuangan yang komprehensif,” lanjut Batara.
Bisnis utama Citi, seperti Corporate and Investment Banking, Global Network Banking, dan Commercial Banking, terus menunjukkan pertumbuhan meski di tengah tantangan eksternal. Global Network Banking, khususnya, mencatat keberhasilan melalui inisiatif yang mendukung investasi bisnis Asia di Indonesia.
Citi terus mendorong digitalisasi layanan keuangan, terutama melalui Treasury and Trade Solutions (TTS). Inovasi terbaru seperti Electronic Trade Loan yang terintegrasi dengan CitiDirect® mengurangi waktu pemrosesan transaksi dan meminimalkan penggunaan dokumen fisik. Volume pembayaran digital juga meningkat lebih dari dua kali lipat, didukung oleh pembayaran instan dan penggunaan Corporate Card.
Di bidang Securities Services, Citi mendukung pengembangan Pasar Modal Indonesia, termasuk peluncuran Layanan Administrasi KYC dan Sub Rekening Efek sebagai Rekening Kas Alternatif. Citi juga ditunjuk sebagai Bank Kustodian Percontohan untuk sistem manajemen kas baru bersama KSEI.
Pada Agustus 2024, Citi menyelenggarakan Digital Leaders Summit, yang menghadirkan pembicara dari Kementerian Komunikasi dan Informatika, perusahaan teknologi, modal ventura, dan startup. Forum ini membahas potensi sektor teknologi dan energi terbarukan, peran kecerdasan buatan dalam industri keuangan, serta lanskap pendanaan startup di Indonesia.
Kontribusi Sosial Melalui Global Innovation Challenge
Pada September 2024, Citi Foundation memilih Human Initiative sebagai salah satu penerima pendanaan sebesar $500.000 (sekitar Rp7,5 miliar) dalam Global Innovation Challenge. Dana ini digunakan untuk membantu kelompok rentan, termasuk pengungsi, agar mendapatkan akses tempat tinggal yang aman dan penghidupan berkelanjutan.
Kinerja cemerlang ini menunjukkan peran Citi Indonesia dalam mendukung pertumbuhan ekonomi dan masyarakat melalui layanan keuangan inovatif dan kontribusi sosial yang berkelanjutan.
Writer