2024-11-07 09:16:23
Iphone 16 (sumber: Neowin)Di tengah persaingan sengit dalam industri teknologi global, Indonesia menjadi pasar yang sangat strategis, baik bagi produsen lokal maupun global. Sebagai salah satu perusahaan besar di dunia, Apple melihat potensi besar di Indonesia dengan populasi yang besar dan kelas menengah yang terus berkembang.
Dilansir dari website Neowin, untuk menembus pasar Indonesia dengan iPhone 16, Apple harus memenuhi peraturan pemerintah Indonesia mengenai Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN), yang mengharuskan produk-produk elektronik memiliki komponen lokal tertentu.
Untuk itu, Apple menawarkan investasi sebesar USD10 juta (sekitar Rp157 miliar) sebagai langkah strategis agar produk mereka dapat lolos persyaratan ini.
Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) adalah regulasi yang diterapkan oleh pemerintah Indonesia untuk memastikan bahwa produk-produk yang beredar di pasar Indonesia memiliki kandungan lokal yang cukup, dengan tujuan untuk meningkatkan industri dalam negeri dan mengurangi ketergantungan pada produk impor.
Bagi perusahaan asing seperti Apple, kebijakan ini menjadi tantangan besar, mengingat sebagian besar komponen produk yang mereka buat masih diproduksi di luar negeri. Oleh karena itu, Apple perlu berinvestasi di Indonesia, baik dalam hal meningkatkan produksi lokal atau berkolaborasi dengan pemasok lokal untuk memenuhi persyaratan TKDN.
Tawaran investasi sebesar Rp157 miliar dari Apple dapat dilihat sebagai langkah strategis untuk menyesuaikan diri dengan regulasi TKDN. Dengan melakukan investasi ini, Apple tidak hanya memenuhi persyaratan pemerintah Indonesia tetapi juga memperkuat posisinya di pasar Indonesia yang memiliki daya beli tinggi.
Tetapi apakah itu sesuai dengan komitmen yang Apple tawarkan ke Indonesia?
Awalnya Apple berkomitmen untuk berinvestasi dengan nilai sebesar Rp1,7 triliun untuk memenuhi nilai TKDN sebesar 40 persen agar perangkat Apple terbaru yaitu Iphone 16 dan perangkat yang lainnya dapat diedarkan dan diperjualbelikan secara resmi di Indonesia.
Namun komitmen investasi yang ditawarkan Apple belum sepenuhnya terealisasi. Apple baru merealisasikan komitmen investasinya sebesar Rp1,4 triliun dan masih kurang sekitar Rp300 miliar.
"Nah, kan Apple investasi di situ Rp1,7 triliun. Tapi kan, yang dia realisasi dari Rp1,7 triliun itu kan Rp1,4 triliun. Nah, masih ada di bawah Rp 300 miliar yang dia belum realisasi," kata Febri di Kantor Kemenperin, Jakarta Selatan, pada Kamis (31/10/2024) dikutip dari Kompas.com.
Bahkan dengan kekurangan tersebut, Apple malah menawar setengah dari kekurangannya sebesar Rp157 miliar. Total investasi yang diterima Indonesia jika menerima tawaran tersebut ialah Rp1,5 triliun. Investasi yang ditawarkan Apple nampaknya tidak sebesar mereka investasi ke negara tetangga, yaitu Vietnam.
Mereka menggelontorkan investasi ke Vietnam sebanyak Rp225 triliun (400 triliun dong Vietnam).
Investasi Apple berpotensi membawa dampak positif bagi industri lokal. Dengan adanya kebutuhan untuk memenuhi TKDN, Apple diharapkan dapat meningkatkan permintaan terhadap komponen elektronik lokal. Hal ini memberi peluang bagi perusahaan-perusahaan dalam negeri untuk berkontribusi dalam produksi komponen iPhone dan memperkuat sektor manufaktur di Indonesia.
Peningkatan produksi lokal juga dapat menciptakan lapangan kerja baru, yang tentunya dapat memperbaiki kondisi ekonomi di beberapa sektor.
Lebih jauh lagi, investasi ini bisa meningkatkan teknologi dan kapasitas manufaktur di Indonesia, karena perusahaan-perusahaan lokal yang terlibat akan mendapatkan transfer pengetahuan dan teknologi dari Apple. Ini akan memberi manfaat jangka panjang bagi perkembangan industri elektronik di Indonesia.
Pasar smartphone Indonesia saat ini telah didominasi oleh merek-merek seperti Samsung, Xiaomi, dan OPPO yang menawarkan ponsel dengan harga lebih terjangkau dan spesifikasi yang sangat kompetitif.
Di sisi lain, Apple tetap mempertahankan posisinya di pasar premium, dengan iPhone sebagai produk utama. Dengan adanya iPhone 16, Apple diharapkan dapat memperkuat posisinya, tetapi hal ini juga akan menambah intensitas persaingan di pasar smartphone premium.
Untuk tetap relevan dan menarik minat konsumen Indonesia, Apple harus menyesuaikan strategi pemasaran mereka. Selain menghadapi persaingan yang ketat dari merek lokal, Apple juga harus memperhatikan tren konsumen yang semakin menginginkan fitur-fitur seperti kamera yang lebih baik, daya tahan baterai yang lebih lama, dan harga yang lebih terjangkau.
Salah satu faktor penting yang mempengaruhi langkah Apple di Indonesia adalah kebijakan pemerintah. Pemerintah Indonesia tidak hanya mengutamakan aspek teknis dalam hal TKDN, tetapi juga memperhatikan dampaknya terhadap ekonomi domestik.
Apple harus beradaptasi dengan perubahan kebijakan yang mungkin terjadi, terutama yang berkaitan dengan regulasi perpajakan dan impor produk teknologi.
Apple juga harus memperhitungkan adanya kebijakan proteksionis yang bertujuan untuk mendukung produk lokal. Pemerintah Indonesia sangat aktif dalam mempromosikan produk dalam negeri dan mendorong perusahaan asing untuk berkolaborasi dengan industri lokal.
Oleh karena itu, jika Apple ingin bertahan dan berkembang di Indonesia, mereka harus melibatkan diri lebih dalam dengan industri lokal dan mematuhi regulasi yang ada.