Urutan Versi OS Android dari Awal Hingga Sekarang

2024-11-05 12:40:07

News Image Ilustrasi Android (foto: PC Tablet)

Mungkin dia antara kita sejatinya telah menjajal beberapa operating system (OS) mobile sejak pertama kali ponsel pintar/smartphone diperkenalkan. Sebut saja Windows Mobile, Symbian, Blackberry, iOS, dan Android.

Tapi siapa menyangka, seiring perkembangan ponsel pintar, saat ini hanya tersisa 2 OS mobile yang memengaruhi perkembangan teknologi ponsel, yakni iOS (Apple) dan Android (Google).

Jika untuk pembaruannya iOS hanya menyematkan angka sebagai penanda pembaruan, berbeda dengan OS Android yang menyematkan nama-nama khusus--utamanya kue dan roti-dalam pengembangan OS mobile mereka.

Secara khusus, kami akan membuat daftar OS Android telah dirilis untuk meningkatkan kinerjanya, lain itu nama-namanya juga unik. Ini menjadi salah satu alasan mengapa ponsel Android banyak digunakan karena versi-versinya yang terus diperbarui. 

Penasaran dengan urutannya? Simak informasi di bawah ini yang kami sarikan dari berbagai sumber.

1. Android 1.0 (Alpha)

Android 1.0 merupakan langkah awal Google dalam mengembangkan sistem operasi mobile yang terbuka dan berbasis Linux, yang hadir dengan aplikasi dukungan Google seperti Gmail, Maps, dan YouTube, yang memberikan nilai tambah bagi pengguna. 

OS ini bersifat open source yang memungkinkan pengembang dan produsen perangkat keras untuk memodifikasi dan menyesuaikannya sesuai kebutuhan.

Android 1.0 memperkenalkan Android Market, cikal bakal Google Play Store, yang memungkinkan pengguna untuk mengunduh dan menginstal aplikasi pihak ketiga.

Kekurangannya, sebagai versi awal, Android 1.0 memiliki fitur yang sangat terbatas ketimbang dengan versi Android yang lebih baru. Antarmuka pengguna di Android 1.0 sangat dasar dan tidak seramah pengguna seperti yang ada di versi Android yang lebih baru.

2. Android 1.1 (Beta)

Android 1.1 membawa beberapa perbaikan bug dan peningkatan stabilitas dari versi sebelumnya (1.0). Optimalisasi yang dilakukan di Android 1.1 membantu meningkatkan kinerja sistem operasi secara keseluruhan.

Meski ada peningkatan, Android 1.1 masih memiliki fitur yang  terbatas ketimbang dengan versi-versi Android yang lebih baru. Antarmuka pengguna masih sangat dasar dan belum sepenuhnya ramah, namun efektif di masanya.

3. Android 1.5 (Cupcake)

Android 1.5 memperkenalkan dukungan untuk perekaman video, yang merupakan peningkatan signifikan dari versi sebelumnya. OS ini memperkenalkan dukungan untuk perangkat Bluetooth A2DP dan AVRCP, memungkinkan pengguna untuk menghubungkan perangkat nirkabel seperti headset.

Namun, banyak aplikasi modern tidak kompatibel dengan Android 1.5 karena keterbatasan perangkat keras dan perangkat lunak. Keamanan pada Android 1.5 masih lebih rendah ketimbang dengan versi yang lebih baru.

4. Android 1.6 (Donut)

Android 1.6 diperkenalkan dengan dukungan untuk berbagai resolusi layar yang memungkinkan produsen perangkat untuk membuat perangkat dengan berbagai ukuran dan resolusi layar.

5. Android 2.0 – 2.1 (Eclair)

Eclair memperkenalkan fitur navigasi turn-by-turn menggunakan Google Maps, yang menjadi salah satu fitur utama bagi pengguna yang membutuhkan panduan arah secara real-time.

Browser di Android 2.0 – 2.1 mengalami peningkatan kinerja dan dukungan untuk HTML5, memberikan pengalaman menjelajah web yang lebih baik.

Sayangnya, penggunaan fitur-fitur baru dan peningkatan kinerja itu menyebabkan konsumsi baterai yang lebih tinggi, yang bisa menjadi masalah bagi pengguna. 

6. Android 2.2 (Froyo - Frozen Yoghurt)

Salah satu fitur utama Froyo adalah dukungan untuk Adobe Flash 10.1, memungkinkan pengguna untuk mengakses konten Flash di web. Browser di Froyo mengalami peningkatan kinerja, termasuk dukungan untuk V8 JavaScript engine, yang meningkatkan kecepatan rendering halaman web.

Tapi masalah fragmentasi tetap ada, dengan berbagai perangkat yang menjalankan versi Froyo dengan modifikasi yang berbeda, menyebabkan inkonsistensi dalam penggunaannya.

7. Android 2.3 (Gingerbread)

Gingerbread membawa optimasi kinerja dan efisiensi daya yang signifikan, memungkinkan aplikasi berjalan lebih cepat dan mengurangi konsumsi baterai. Gingerbread juga memperkenalkan dukungan untuk NFC.

Meskipun manajemen daya ditingkatkan, beberapa perangkat masih mengalami masalah boros baterai utamanya jika tidak dioptimalkan dengan baik.

8. Android 3.0 – 3.2 (Honeycomb)

Honeycomb memperkenalkan antarmuka pengguna yang dirancang khusus untuk tablet dengan tampilan yang lebih besar, termasuk tata letak yang lebih baik dan navigasi berbasis tab.

Kinerja Honeycomb bisa bervariasi antara perangkat, dengan beberapa tablet mengalami masalah lag dan performa yang tidak konsisten.

9. Android 4.0 (Ice Cream Sandwich)

Ice Cream Sandwich menawarkan peningkatan besar dalam navigasi dan interaksi, termasuk kontrol gerakan yang lebih baik, pengaturan tampilan yang lebih fleksibel, dan akses yang lebih mudah ke aplikasi dan fitur penting.

Ice Cream Sandwich menghadapi masalah fragmentasi karena beberapa perangkat lama atau entry-leveltidak dapat melakukan upgrade ke versi ini, mengakibatkan pengalaman yang tidak konsisten di berbagai perangkat.

10. Android 4.1 – 4.3 (Jelly Bean)

Jelly Bean memperkenalkan Project Butter, sebuah inisiatif untuk meningkatkan kinerja dan sistem yang lebih responsif. Ini menghasilkan antarmuka pengguna yang lebih halus dengan frame rate yang lebih stabil dan animasi yang lebih mulus.

Namun, beberapa pengguna melaporkan masalah stabilitas dan kinerja di perangkat tertentu, terutama jika perangkat kerasnya tidak dioptimalkan dengan baik.

11. Android 4.4 (KitKat)

KitKat dirancang untuk meningkatkan kinerja pada perangkat dengan spesifikasi rendah, termasuk perangkat entry-level dan perangkat dengan RAM terbatas

Di sisi lain, KitKat tidak tersedia untuk semua perangkat, terutama perangkat lama atau entry-level yang tidak mendapatkan pembaruan. 

12. Android 5.0 (Lollipop)

Android 5.0 memperkenalkan desain Material, yang membawa tampilan dan nuansa yang lebih modern dan konsisten dengan animasi halus, efek kedalaman, dan transisi yang lebih responsif.

Meski ada peningkatan dalam manajemen daya, beberapa pengguna melaporkan masalah dengan konsumsi baterai yang boros setelah pembaruan ke Lollipop.

13. Android 6.0 (Marshmallow)

Marshmallow memperkenalkan model izin aplikasi yang lebih granular, memungkinkan pengguna untuk mengelola izin aplikasi secara individu dan hanya memberikan akses yang diperlukan.

Marshmallow mendukung USB Type-C, yang memungkinkan pengisian daya dan transfer data yang lebih cepat serta konektivitas yang lebih baik.

Beberapa aplikasi mungkin mengalami masalah kompatibilitas dengan Marshmallow pada awal peluncuran, terutama jika aplikasi belum dioptimalkan untuk fitur baru seperti izin granular.

14. Android 7.0 – 7.1 (Nougat)

Nougat memperkenalkan fitur multitasking dengan layar split yang memungkinkan pengguna untuk menjalankan dua aplikasi secara bersamaan. 

Nougat menghadapi masalah fragmentasi yang sama dengan versi sebelumnya, dengan beberapa perangkat yang tidak mendapatkan pembaruan atau mengalami masalah kompatibilitas.

15. Android 8.0 – 8.1 (Oreo)

Oreo memperkenalkan saluran notifikasi yang memungkinkan pengguna mengelompokkan notifikasi dari aplikasi yang sama dan mengatur preferensi notifikasi secara lebih detail.

16. Android 9 (Pie)

Pie membawa berbagai peningkatan keamanan, termasuk fitur seperti Privacy Dashboard untuk mengelola izin aplikasi dan pembaruan keamanan yang lebih sering.

Namun, beberapa perangkat lama ada kalanya tidak mendapatkan pembaruan ke Pie atau tidak dapat memanfaatkan fitur baru secara optimal karena keterbatasan perangkat keras.

17. Android 10 (Android Q)

Versi ini memperkenalkan kontrol privasi yang lebih baik, termasuk izin lokasi yang lebih granular dan opsi untuk memberikan izin hanya saat aplikasi digunakan.

Meskipun navigasi gesture inovatif, beberapa pengguna mungkin mengalami kesulitan dalam beradaptasi dengan perubahan dari tombol navigasi tradisional.

18. Android 11 (Red Velvet Cake)

Android 11 memperkenalkan fitur kontrol privasi yang lebih kuat, termasuk izin satu kali untuk akses lokasi, mikrofon, dan kamera. Pengguna dapat memberikan izin akses sementara untuk aplikasi yang hanya diperlukan sekali.

Beberapa pengguna sempat melaporkan masalah dengan kinerja dan stabilitas setelah pembaruan ke Android 11, termasuk masalah dengan aplikasi atau fitur tertentu.

19. Android 12 (Snow Cone)

Android 12 memperkenalkan desain Material You, yang memungkinkan pengguna untuk menyesuaikan tema warna sistem berdasarkan wallpaper yang dipilih, menciptakan pengalaman yang lebih personal dan estetis.

Masalah fragmentasi tetap menjadi tantangan, dengan beberapa perangkat yang tidak mendapatkan pembaruan ke Android 12 atau menghadapi masalah kompatibilitas.

20. Android 13 (Tiramisu)

Android 13 membawa peningkatan privasi dengan kontrol akses yang lebih ketat, termasuk izin untuk aplikasi yang lebih transparan dan opsi untuk melindungi data sensitif lebih baik.

Beberapa pengguna mungkin memerlukan waktu untuk menyesuaikan diri dengan fitur baru dan perubahan antarmuka, seperti opsi personalisasi yang lebih mendalam dan dukungan multitasking yang ditingkatkan.

21. Android 14 (Upside Down Cake)

Android 14 mendukung teknologi terbaru, termasuk peningkatan dukungan untuk 5G, Wi-Fi 6E, dan perangkat IoT, memberikan kinerja dan konektivitas yang lebih baik.

Aplikasi mungkin menghadapi masalah kompatibilitas dengan Android 14 pada awal peluncurannya, terutama jika aplikasi belum dioptimalkan untuk fitur terbaru atau perubahan sistem.

22. Android 15 (Vanilla Ice Cream)

Dukungan untuk versi Android terbaru, seperti 6G, Wi-Fi terbaru, dan inovasi lainnya yang akan memberikan kinerja dan konektivitas yang lebih baik dari urutan versi Android ternayar ini.

Beberapa aplikasi mungkin menghadapi masalah kompatibilitas dengan Android 15 pada awal peluncurannya, terutama jika aplikasi belum dioptimalkan untuk fitur baru atau perubahan sistem.

Baca Juga

Pay

Editor

Semua Berita