2023-10-07 01:12:28
hyundai ioniq 5Pemerintah masih memberikan insentif susbsidi bagi kendaran listrik hingga tiga bulan kedepan. Ditengah momentum ini PT Hyundai Motors Indonesia (HMID) berkomitmen untk fokus pada peningkatan penjualan kendaran listrik andalan mereka Hyundai IONIQ 5.
Head Of Marketing Departemen PT Hyundai Motors Indonesia (HMID) Astrid Ariani Wijana, dilansir Antaranews Kamis kemarin (5/10/2023), mengatakan bahwa saat ini Hyundai berkonsentrasi untuk memaksimalkan program pemerintah yang hanya tinggal tiga bulan ini. Sehingga mampu menjual sebanyak-banyaknya IONIQ 5. Hal ini menguntungkan konsumen sendiri karena mendapatkan potongan PPN 10 persen.
Pemerintah memberikan subsidi insentif bagi pembelian mobil listrik berupa diskon PPN hal ini dimulai sejak April 2023. Pembeli mobil listrik hanya membayar PPN sebbesar satu persen saja sementara 10 persen sisanya ditanggung oleh pemerintah. Tujuan dilakukan ini untuk meningkatkan minat masyakarat terhadap kendaran listrik.
Keputusan tersebut tertuang dalam Permen (Peraturan Menteri) Keuangan nomor 38 tahun 2023 tentang pajak pertambahan nilai atas penyerahan kendaraan bermotor listrik berbasis baterai roda empat tertentu dan kendaraan bermotor listrik berbasis baterai bus tertentu, ditanggung oleh anggaran pemerintah tahun 2023 (PMK PPN DTP kendaraan listrik) Susbsidi ini berlaku mulai dari tahun anggaran 2023 bulan pajak April hingga bulan pajak Desember 2023.
Hasil penjualan kendaran listrik melalui Whole Sale (distribusi pabrik ke dealer) periode Januari hingga Juni 2023, data gabungan insdutri kendaraan bermotor listrik indonesia gaikindo mencata bahwa ada 5849 unit Hyundai IONIQ 5 yang telah terjual melampui penjualan Wuling Air Ev.
Sejak Januari hingga Juni 2023 sendiri Hyundai IONIQ 5 telah terjual sebnyak 3543 unit data ini belum ditambah dengan penjualan Hyundai IONIQ 5 versi bluelink yang mulai dipasarkan September ini. Mulai 1 April 2023 pula pemerintah memberlakukan kebijakan pembeli mobil listrik hanya perlu membayar PPN sebesar 1 persen saja yang seharusnya adalah 11 persen.
Hyundai sendiri di Indonesia mmapu menjual mobilnya dengan harga yang lebih murah. Salah satuya berkat perusahaan yang membuat pabrik perakitan di indonesia. Terutama untuk Hyundai IONIQ 5 yang diproduksi dalam negeri. Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) Hyundai mencapai diatas 40 persen sehingga mendapatkan insentif berupa diskon PPN oleh pemerintah.
Pihak Hyundai Motor Indonesia sendiri berencana akan menaikkan kemampauan TKDN Hyundai hingga 60 persen sampai tahun 2024. Hal ini sesuai dengan peraturan pemerintah bahwa kenaikan TKDN hingga 2024 minmal harus 60 persen.
Subsidi yang diterima Hyundai membuat konsumen Hyundai hanya membayar PPN sebesar 1 persen saja. Subsidi ini sebenarnya juga diberikan ke kendaraan listrik lain yaitu Wuling Air Ev. Merek tersebut juga memiliki TKDN 40 persen sehingga mendapatkan fasilitas subsisi dari pemerintah.